Slide 1

Slide 1

Slide 2

Slide 2

Slide 3

Slide 3

Slide 4

Slide 4

Slide 5

Slide 5

Slide 6

Slide 6

Slide 7

Slide 7

Senin, 28 Maret 2016

Menghitung IP Address Dengan Mudah

Tidak ada komentar:
Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana menghitung dan mencari pengalokasian IP Address secara mudah dan gampang dipahami. Metode ini disebut dengan metode VLSM (Variabel Length Subnet Mask) adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah terbuang [ruang;spasi] alamat. kita dapat memberi suatu subnet ke seseorang, dan dia dapat lebih lanjut membagi lebih lanjut membagi subnet ke dalam beberapa subnets. Oleh karena lebar dari subnet akan diperkecil, maka disebut dengan Variable Subnet Length Mask(VLSM).
Contoh kasus:
Misalkan kita membangun sebuah jaringan pada prusahaan, dimana ketentuan host yang diperlukan antara lain:
  1. Ruang utama 500 host
  2. Ruang Kedua 125 host
  3. Ruang ketiga 1000 host
  4. Ruang Server 2 host
Dengan alamat jaringan 172.16.0.0/16.
Penyelesaian:
Sebelum kita mulai menghitung vlsm, disini kita akan memcantumkann 8 bit angka ajaib ini:
128 . 64 . 32 . 16 . 8 . 4 . 2 . 1 . Dan membuat tabel-tabel untuk mempercepat proses perhitungan VLSM. Seperti tabel-tabel berikut:


contohya seperti kasus berikut:
Dengan IP 172.16.0.0/16 (IP awal kita)
1. Ruang Utama 500 host
Disini dibutuhkan 500 host yang akan terhubung dengan internet ,untuk mendapat 500 host atau lebih perhatikan tabel diatas. Karena yang dibutuhkan 500 maka cari hasil pemangkatan 500 or >= 500 host. dari tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan gunakan 2^9 = 512 dan subnet mask 255.255.254.0 atau /23.
Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
1a
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network
1b
Network: 172.16.0.0/23
IP Pertama: 172.16.0.1
IP Terakhir: 172.16.1.254
IP Broadcast: 172.16.1.255
Subnet Mask: 255.255.254.0
2. Ruang Kedua 125 host
Untuk Ruangan Kedua host yang dibutuhkan or komputer yang bisa terhubung dengan internet sebayak 125 komputer. Untuk mendapatkan 125 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 125 atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 125 host >= 125 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^7 = 128 dan subnet mask 255.255.255.128 atau /25. Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
1a
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network
1b
Network: 172.16.0.0/25
IP Pertama: 172.16.0.1
IP Terakhir: 172.16.1.126
IP Broadcast: 172.16.1.127
Subnet Mask: 255.255.255.128
3. Ruang Ketiga 1000 host
Nah sekarang untuk Ruang ke 3 yang membutuhkan 1000 host, kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 1000 atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 1000 host >=1000 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^10= 1024 dan subnet mask 255.255.252.0 atau /22. Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini:
1a
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network
1b
Network: 172.16.0.0/22
IP Pertama: 172.16.0.1
IP Terakhir: 172.16.3.254
IP Broadcast: 172.16.3.255
Subnet Mask: 255.255.252.0
4. Ruang Server 2 host
Network: 172.16.6.122/30
IP Pertama: 172.16.6.123
IP Terakhir: 172.16.6.124
IP Broadcast: 172.16.3.125
Subnet Mask: 255.255.255.252
Itulah sedikit share dari saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkannya. Bila ada tambahan atau pertanyaan, bisa di share di sini.

sumber:(https://rzdraco.wordpress.com/tag/cara-menghitung-ip-dengan-vlsm/)
selengkapnya [...]

Rabu, 05 Agustus 2015

Satu Dari 3 Keahlian Ini harus Kamu Miliki Sebagai Mahasiswa IT

Tidak ada komentar:
Berdasarkan survei TRAINIT pada beberapa jurusan IT di beberapa kampus di Yogyakarta, hasil menunjukan bahwa dalam 1 angkatan tidak lebih dari 50% nya merupakan mahasiswa yang rata-rata baik skillnya maupun nilainya.
Sadarkan Anda, sebagai mahasiswa jurusan IT ada 3 Skill yang setidaknya salah satu anda kuasai. yaitu:

Multimedia

pepatah mengatakan “jatuh cinta pada pandangan pertama”, pribahasa itulah yang menjadi pegangan teguh para mahasiswa yang suka multimedia, dimana para mahasiswa multimedia mampu menghasilkan karya grafis yang bisa membuat orang suka pada saat melihat pertama kali.
Saat ini skill multimedia banyak dibutuhkan dimasyarakat seiring berkembang pesatnya dunia grafis di indonesia, mulai dari film animasi kelas dunia seperti battle of surabaya hingga desain periklanan.

Programming

“menantu idaman adalah orang programming”. Karena tidak hanya menguasai bahasa indonesia dan daerah, orang programming diyakini mampu menguasai setidaknya 5 bahasa, yaitu indonesia, inggris, daerah, PHP, java, mysql,C++ dan lain-lain. kebayang kan jadi menantu idaman.

Sistem Analyst

yang satu ini jangan dianggap sepele, meskipun dalam dunia multimedia dan per-coding-an kurang tenar, namun sistem analis lah yang merancang aplikasi sehingga dapat dicoding oleh programmer, bahkan dari segi gaji lebih tinggi sistem analis di bandingkan dengan programmer.
Jadi, sebagai mahasiswa IT keahlian apa yang ingin anda kuasai?
selengkapnya [...]

Selasa, 27 Januari 2015

KONFIGURASI ROUTING DINAMIK DENGAN PACKET TRACER

Tidak ada komentar:
Kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana caranya membuat Router Dinamik, saya akan kasih contoh seperti pada router static yang saya buat di tutorial sebelumnya hanya saja ini berbeda  pada konfiguasi Routingnya saja. Pertama yang harus di buat adalah Buat 3 buah router, 3 buah switch, dan 2 PC pada masing masing router. Seperti contoh gambar di bawah ini:
Technical Order
Router ke router : Serial
Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
Switch ke PC : FastEthernet
Konektor yang warna merah menggunakan Serial DTE
 (recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT) agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
(recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)

== KONFIGURASI ROUTER ==
 Sterling
Router>en
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 172.16.2.1.255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 172.16.1.1. 255.255.255.0

 Hoboken
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 172.16.2.2.255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 172.16.4.1.255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 172.16.3.1.255.255.255.0
Waycross
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 172.16.4.2.255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 172.16.5.1.255.255.255.0

== KONFIGURASI PC ==
STERLING
PC 0 : IP 172.16.1.2GW 172.16.1.1
PC 1 : IP 172.16.1.3 GW 172.16.1.1
HOBOKEN
PC 2 : IP 172.16.3.2GW 172.16.3.1
PC 3 : IP 172.16.3.3 GW 172.16.3.1
WAYCROSS
PC 4 : IP 172.16.5.2 GW 172.16.5.1
PC 5 : IP 172.16.5.3 GW 172.16.5.1

== KONFIGURASI ROUTER DINAMIK ==
Pada konfigurasi router Dinamik, Tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalnya tambahkan semua network pada Sterling ke dalam settingan Router  RIP  pada Sterling. Untuk lebih jelasnya lihat konfigurasi di bawah ini:
Sterling
Router>en
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.2.0
Router(config-router)#network 172.16.1.0
 Hoboken
Router>en
Router#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.2.0
Router(config-router)#network 172.16.4.0
Router(config-router)#network 172.16.3.0
 Waycross
Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.4.0
Router(config-router)#network 172.16.5.0
Semua sudah terkonfigurasi,setelah itu kita ping pada masing-masing PC/Router,seperti pada contoh di bawah ini.
 







sumber: https://deenugraha.wordpress.com/about/konfigurasi-routing-dinamik-dengan-packet-tracer/

selengkapnya [...]

KONFIGURASI ROUTING STATIK DENGAN PACKET TRACER

Tidak ada komentar:
disini saya akan mencoba membuat konfigurasi routing statik dengan packet tracer yang sudah saya pelajari pada mata kuliah
Jaringan Komputer,sebelumnya sedikit penjelasan tentang routing statik.
Routing statik yaitu routing yang  konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan
atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis,
maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing.Karena itu routing statis
hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar
dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
– Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
– Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
– Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.
Untuk Lebih Jelasnya kita lihat gambar dan pembahasannya di bawah ini:
Technical Order
Router ke router : Serial
Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
Switch ke PC : FastEthernet
Konektor yang warna merah menggunakan Serial DTE
 (recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT) agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
(recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)

SETTING ROUTER
Kali ini kita beri nama Router 0 adalah “Sterling“,Router 1 adalah “Hoboken“,dan Router 2 adalah “Waycross“
kita bisa memberi nama router tersebut melalui config>global setting>display name
selain itu kita juga bisa mengganti nama hostname (config>global setting>hostname) sesuai yang kita inginkan,disini kita beri nama sama dengan nama router diatas.













  
1.   Sterling (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Sterling>en            // enable
Sterling #conf t        //configure terminal
Sterling (config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke switch
Sterling (config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0  //setting IP dan subnet mask
Sterling (config-if)#no shut    //mengaktifkan setting diatasnya
Sterling (config-if)#ex         //exit
Sterling (config)#
Sterling (config)#int s2/0      //setting interface serial di Sterling
Sterling (config-if)#ip add 172.16.2.1255.255.255.0
Sterling (config-if)#no shut
Sterling (config-if)#ex

2. Hoboken (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Hoboken >en
Hoboken #conf t
Hoboken (config)#int fa0/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#ex
Hoboken (config)#
Hoboken (config)#int s2/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#ex
Hoboken (config)#
Hoboken (config)#int s3/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.4.1255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#e

3. Waycross (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Waycross >en
Waycross #conf t
Waycross (config)#int fa0/0
Waycross (config-if)#ip add 172.16.5.1255.255.255.0
Waycross (config-if)#no shut
Waycross (config-if)#ex
Waycross (config)#
Waycross (config)#int s2/0
Waycross (config-if)#ip add 172.16.4.2255.255.255.0
Waycross (config-if)#no shut
Waycross (config-if)#ex
Bagaimana  mudah  bukan? Tunggu dulu kita belum selesai settingnya. Kita perlu setting routingnya, yang diatas itu hanya setting masing-masing router. INGAT! Routing berbeda dengan router.

 SETTING ROUTING
Sterling:
Sterling (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Hoboken :
Hoboken (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Waycross:
Waycross (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Memberi IP pada masing-masing PC
Klik image PC
Klik Tab Desktop
Pilih IP Configuration
Ulangi hingga PC5















 Daftar IP Address dan Default Gateway :
 Semua sudah terkonfigurasi,setelah itu kita ping pada masing-masing PC/Router,seperti pada contoh di bawah ini.

selengkapnya [...]

Senin, 06 Oktober 2014

Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan

Tidak ada komentar:

Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan – Pada hari ini, saya kan mengungkapkan bagaimana caranya membuat perhitungan sebuah subnetting. Cara Perhitungan Subnetting PadaJaringan ini, sangatlah penting untuk kita ketika belajar jaringan. Dengan kita paham tentang cara perhitungan subnetting, maka kita akan mudah membangun sebuah jaringan. Sebenarya, saya ingin sekali membuat tulisan ini sendiri, tetapi, saya melihat sebuah artikel yang sangat bagus dari cara perhitungan subnetting ini dengan sangat jelas dan rinci. saya ambil tulisan ini dari blog pribadinya om romi satria wahono. Semoga tulisan beliau bermanfaat bagi kita semua. amin.

Pada tulisan pertama ini, beliau kasih judul “memahami konsep subnetting“. ini merupakan dasar bagi kita yang belum begitu paham mengenai jaringan:
selengkapnya [...]

Jumat, 03 Oktober 2014

IP Address dan Subnetting

Tidak ada komentar:

IP Address dan Subnetting


Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti setiap paket akan memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit address komputer penerima dalam IP Header paket.
selengkapnya [...]

Rabu, 01 Oktober 2014

Tentang Transport Layer

Tidak ada komentar:
Transport LayerTransport Layer memindahkan data antar-aplikasi antar-device dalam network. Transport Layer menyiapkan Application Data untuk dikirim kedalam network dan menyiapkan Network Data untuk di proses oleh aplikasi.
Beberapa peran dan fungsi transport layer antara lain :
  • Komunikasi end-to-end logik : Setiap host bisa saja memiliki lebih dari 1 aplikasi yang memanfaatkan network untuk proses komunikasi. Setiap aplikasi tersebut bisa saja berkomunikasi dengan satu atau lebih aplikasi pada host lain.
  • Segmenting : Layer transport bertanggung jawab untuk melakukan segmentasi data yang diterima dari layer atas (layer application). Setiap pecahan data hasil segmentasi akan dienkapsulasi dengan header yang berisi informasi-informasi layer transport seperti, nomor urut (sequence) dan juga port address pengirim dan penerima.
  • Reassembling data: Pada sisi penerima, transport layer memanfaatkan informasi yang ada pada header layer transport untuk menyusun ulang segmen-segmen data menjadi data yang utuh sebelum diberikan ke layer atas (application).
  • Identifikasi aplikasi (port-addresssing) : Agar data dapat disampaikan pada aplikasi yang tepat, layer transport harus mengidentifikasi target aplikasi yang dituju. Layer transport. Untuk itu layer transport memberikan identifier/addressing untuk aplikasi (service/layanan) yang disebut denganport number.
  • Multiplexing/Demultiplexing:

    Hal ini memungkinkan layer bawah (network) untuk memproses data tanpa memperhatikan aplikasi mana yang menginisiasi data tersebut, dan hanya focus pada mesin (host) yang dituju.
  • Reliable Delivery : Banyak hal yang bisa menyebabkan data korup atau hilang dalam proses. pengiriman, transport layer dapat memastikan penerima mendapatkan data tersebut dengan mengirim ulang data yang hilang.
  • Sequencing : Banyaknya rute untuk mencapai tujuan dapat menyebabkan data diterima tidak berurutan, transport layer dapat menyusun ulang data secara benar dengan adanya penomoran dan sequencing.
  • Flow control : Memori komputer atau bandwidth network tidak tak terbatas, transport layer bisa meminta aplikasi pengirim untuk mengurangi kecepatan pengiriman data. Hal ini dapat mengurangi hilangnya data dan proses pengiriman ulang.
Beberapa aplikasi memerlukan requirement pengiriman data yang berbeda, karena itulah dibuat beberapa protokol transport yang berbeda untuk memenuhi requirement tersebut. 2 protokol paling terkenal adalah TCP dan UDP.

Port Addressing

Ada beberapa jenis port addressing :
  • Well-known:
    • Antara 0 – 1023
    • Disediakan untuk aplikasi dan servis yang sudah umum digunakan
    • Contoh : http (80), ftp (21), smtp (25) dan lain-lain
  • Registered:
    • Antara 1024 – 49151
    • Disediakan untuk aplikasi/servis yang tidak umum
    • Bisa juga digunakan secara dinamis sebagai source port di sisi client.
  • Dynamic:
    • Antara 49152 – 65535
    • Digunakan secara dinamis sebagai source port di sisi client.
Beberapa aplikasi, seperti DNS dan SNMP, memanfaatkan kedua protokol TCP dan UDP. Assignmentport-address yang lebih lengkap bisa dicek di link berikut
Gunakan perintah netstat untuk mengetahui koneksi yang terjadi pada host
C:\Users\akhmadkun>netstat -na

TCP

Reliability TCP dijalankan dengan membangun komunikasi connection-oriented sebelum transaksi data. Selain itu juga dengan acknowledgement, pengirim tahu bahwa data telah sampai ke tujuan jika menerima ack dari penerima. Jika tidak ada ack yang diterima maka pengirim berasumsi bahwa data yang dikirim tadi tidak sampai ke tujuan dan akan melakukan transmisi ulang data tersebut. Namunack ini menyebabkan traffic network berlebih untuk pengirimannya dan juga retransmisinya.
Field-field yang ada pada header TCP seperti pada gambar dibawah ini dapat memungkinkan terjadinyakomunikasi reliable dan communication-oriented.
  1. Source Port Number : Port number pada device yang menginisiasi koneksi TCP. Biasanya bernilai random diatas 1023.
  2. Destination Port Number : Port number yang mengidentifikasikan protokol layer atas / aplikasi yang berjalan pada device tujuan.
  3. Sequence Number : Nomor urut masing-masing segmen.
  4. Acknowledgment (ACK) : Nomor octet (byte) selanjutnya yang ditunggu oleh penerima.
  5. Window Size : Menunjukkan berapa banyak byte yang bisa dikirimkan sebelum menunggu datangnya acknowledgment dari penerima.

Komunikasi klien-server

Pada komunikasi TCP, setiap servis akan di assign (default/manual) dengan sebuah port number. Dua atau lebih aplikasi servis tidak boleh menggunakan port yang sama. Ketika sebuah port telah di assign ke sebuah aplikasi server, maka port itu disebut open pada sisi server.
Salah satu metode untuk meningkatkan security adalah dengan membatasi akses hanya pada port yang digunakan oleh servis saja.

TCP 3-way Handshake

Sebelum transaksi data via TCP, 2 host harus menjalin koneksi. Client menginisiasi komunikasi dengan server. Hal ini untuk menunjukkan bahwa :
  • Ada tidaknya mesin tujuan
  • Apakah mesin tujuan menjalankan aplikasi yang direquest pada port tujuan.
  • Client ingin menjalin komunikasi pada port tujuan.

TCP Termination

Dalam komunikasi TCP, hal ini digunakan untuk menutup koneksi yang telah terjalin sebelumnya. Dibutuhkan two-way handshake untuk menutup satu arah session. Karenanya untuk menutup 2 arah session (client-server dan server client) dibutuhkan 4 kali pertukaran data.

TCP Acknowledgement

Salah satu fitur protokol TCP adalah memastikan sampainya data ke penerima. Layanan TCP pada sisipenerima akan mengirimkan paket acknowledgement kepada pengirim data untuk memberi tahu bahwa data telah diterima.
Sequence number dan acknowledgement number digunakan bersamaan untuk mengkonfirmasi diterimanya sebuah segmen data. Sequence number mengindikasikan jumlah byte relatif yang telah dikirim dalam satu session. Sedangkan acknowledgement number mengindikasikan byte berikutnya yang ditunggu oleh penerima, disebut juga expectational acknowledgement.

TCP Flow Control

Flow control membantu reliability proses transmisi dengan cara menyesuaikan kecepatan efektif untuk aliran data antara 2 mesin. Ketika pengirim (source) diberi tahu bahwa sejumlah data telah diterima, maka source dapat meningkatkan jumlah data untuk session tersebut.
Window size adalah salah satu field header TCP yang menentukan jumlah data yang dapat dikirimkan oleh source tanpa harus menunggu adanya acknowledgement dari penerima. TCP akan memilih kecepatan transmisi data semaksimal mungkin yang dapat di dukung oleh network dan device dan proses retransmisi bisa dikurangi seminimal mungkin.
Salah satu metode flow control adalah dengan menggunakan dynamic window size. Caranya adalah dengan mengubah-ubah nilai window size pada header TCP.
Host penerima mengirim nilai window size yang bisa ditampung dalam satu session kepada pengirim. Ketika penerima ingin menurunkan kecepatan komunikasi karena terbatasnya buffer memori atau hal lain, maka dia akan mengirim nilai window size yang lebih kecil.
Setelah beberapa kali transmisi tanpa ada data yang hilang atau buffer memori berlebih, penerima perlahan menaikkan nilai window size sehingga mengurangi jumlah acknowledgement yang harus dikirimkan. Nilai window size akan terus naik sampai ada data yang hilang atau alasan lain.

UDP

Protokol UDP menyediakan fungsi-fungsi layer transport namun jauh lebih sederhana daripada TCP. Protokol UDP memiliki overhead yang lebih rendah daripada TCP karena bersifat connectionless dan tidak menyediakan fitur-fitur retransmissionsequencing, dan mekanisme flow controlConnection-less berarti UDP tidak menjalin koneksi sebelum mengirim data seperti yang dilakukan TCP, yang berarti data akan langsung dikirimkan begitu saja
Namun hal ini bukan berarti UDP benar-benar “unreliable”, hanya saja fungsi-fungsi yang disediakan TCP tidak ada di UDP, dan jika diperlukan harus di implementasikan pada layer lain.
PDU untuk protokol UDP biasa disebut datagram, meskipun kadang disebut juga dengan segment. Beberapa datagram (atau segmen untuk TCP) kadang mengambil jalur yang berbeda untuk sampai ke tujuan. Hal itu dapat menyebabkan datagram-datagram yang diterima dalam kondisi tidak berurutan. Berbeda dengan komunikasi TCP, tidak ada proses sequencing pada komunikasi UDP. datagram yang hilang tidak akan dikirim ulang.
Biasanya aplikasi yang menggunakan protokol UDP adalah yang memerlukan delay serendah mungkin dan bisa mentoleransi hilangnya beberapa data.
Contoh aplikasi : DNS, SNMP, DHCP, RIP, TFTP, online games, VOIP.
Karena fitur yang disediakan tidak sekompleks TCP, header UDP jadi jauh lebih sederhana daripada TCP. Overhead juga lebih kecil karena header yang digunakan untuk enkapsulasi jadi lebih kecil.

Komunikasi klien-server

Seperti halnya aplikasi TCP, aplikasi UDP juga mendapat alokasi Well Known dan Registered port number. Komunikasi client/server diinisiasi oleh aplikasi client. Client akan memilih nomor port dynamic secara random dan menggunakannya sebagai source port.
Karena connection-less, maka segera setelah data siap dikirimkan, UDP akan membentuk datagram dan menyerahkannya ke layer network.

TCP vs UDP


selengkapnya [...]

Entri Populer

Desain Oleh :